Lompat ke isi

Kisah Para Rasul 15

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Kisah Para Rasul 15
Kisah Para Rasul 15:22-24 dalam bahasa Latin (kolom kiri) dan bahasa Yunani (kolom kanan) pada Codex Laudianus, yang ditulis sekitar tahun 550 M.
KitabKisah Para Rasul
KategoriSejarah gereja
Bagian Alkitab KristenPerjanjian Baru
Urutan dalam
Kitab Kristen
5

Kisah Para Rasul 15 (disingkat "Kis 15") adalah pasal kelima belas Kitab Kisah Para Rasul dalam Perjanjian Baru di Alkitab Kristen. Ditulis oleh Lukas, seorang Kristen yang merupakan teman seperjalanan Rasul Paulus.[1][2]

Perjalanan Paulus dan Barnabas ke Yerusalem untuk menghadiri Konsili Yerusalem diyakini terjadi sekitar tahun 48 M.[3]

Peristiwa-peristiwa yang dicatat dalam pasal ini terjadi di beberapa tempat mengikuti perjalanan Saulus (Paulus) dan Barnabas yang berangkat dari Antiokhia ke Yerusalem sampai kembali ke Antiokhia dan memulai perjalanan misi berikutnya di Siria, Kilikia dan Siprus.

Tempat-tempat yang didatangi oleh Saulus (=Paulus) dan Barnabas (butir biru) dan tempat lain yang berkaitan (butir merah). Garis-garis merah merupakan batasan negara-negara modern sekarang.

Pembagian isi pasal:

Mereka diantarkan oleh jemaat sampai ke luar kota, lalu mereka berjalan melalui Fenisia dan Samaria, dan di tempat-tempat itu mereka menceriterakan tentang pertobatan orang-orang yang tidak mengenal Allah. Hal itu sangat menggembirakan hati saudara-saudara di situ. (TB)[4]
[Petrus berkata:] "8Dan Allah, yang mengenal hati manusia, telah menyatakan kehendak-Nya untuk menerima mereka, sebab Ia mengaruniakan Roh Kudus juga kepada mereka sama seperti kepada kita, 9dan Ia sama sekali tidak mengadakan perbedaan antara kita dengan mereka, sesudah Ia menyucikan hati mereka oleh iman." (TB)[5]

Pengenalan Allah akan hati orang bukan Yahudi (yaitu, Kornelius dan keluarganya, dalam Kisah Para Rasul 10) berarti bahwa Ia melihat iman yang menyelamatkan dalam diri mereka. Allah mengesahkan kesungguhan iman mereka

[Petrus berkata:] "Sebaliknya, kita percaya, bahwa oleh kasih karunia Tuhan Yesus Kristus kita akan beroleh keselamatan sama seperti mereka juga." (TB)[7]

Persoalan yang penting dalam sidang di Yerusalem adalah apakah sunat serta ketaatan kepada hukum Taurat diperlukan untuk keselamatan. Para delegasi berkesimpulan bahwa orang-orang bukan Yahudi diselamatkan karena kasih karunia Tuhan Yesus yang mengampuni dosa mereka serta menjadikan mereka ciptaan baru. Kasih karunia datang kepada seseorang pada saat ia bertobat dan percaya pada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat (Kisah Para Rasul 2:38–39). Tanggapan ini terhadap kasih karunia Allah memungkinkan dia menerima kuasa untuk menjadi anak Allah (Yohanes 1:12).[6]

Ayat 15-18

[sunting | sunting sumber]
[Yakobus berkata:] "Hal itu sesuai dengan ucapan-ucapan para nabi seperti yang tertulis:" (TB)[8]
[Yakobus berkata:] "Kemudian Aku akan kembali dan membangunkan kembali pondok Daud yang telah roboh, dan reruntuhannya akan Kubangun kembali dan akan Kuteguhkan," (TB)[9]
[Yakobus berkata:] "supaya semua orang lain mencari Tuhan dan segala bangsa yang tidak mengenal Allah, yang Kusebut milik-Ku demikianlah firman Tuhan yang melakukan semuanya ini," (TB)[10]
[Yakobus berkata:] "yang telah diketahui dari sejak semula." (TB)[11]

Referensi silang: Amos 9:11,12

Yakobus menyatakan bahwa misi penebusan Kristus melibatkan baik orang Yahudi maupun bukan Yahudi. "Pondok Daud yang telah roboh" (lihat Amos 9:11–15) menunjuk kepada sisa bangsa Israel yang selamat dari hukuman Allah.

  • 1) Nubuat Amos menyatakan yang berikut ini:
    • (a) Allah akan menghakimi Israel yang penuh dosa, namun tidak secara menyeluruh.
    • (b) Dia akan membunuh semua orang berdosa dalam rumah Yakub (Amos 9:10).
    • (c) Setelah pembinasaan orang Yahudi yang berdosa Allah akan "mendirikan kembali pondok Daud yang telah roboh" (Amos 9:11).
  • 2) Keselamatan dari sisa Yahudi yang telah disucikan ini mengakibatkan bangsa itu mencari Tuhan lagi (Kisah Para Rasul 15:17). Di bagian yang lain Paulus mengatakan hal yang sama ketika berbicara tentang berkat bagi orang-orang bukan Yahudi yang akan datang karena sisa orang Yahudi telah diperdamaikan dengan Allah (lihat Roma 11:11–15,25–26).[6]
Maka rasul-rasul dan penatua-penatua beserta seluruh jemaat itu mengambil keputusan untuk memilih dari antara mereka beberapa orang yang akan diutus ke Antiokhia bersama-sama dengan Paulus dan Barnabas, yaitu Yudas yang disebut Barsabas dan Silas. Keduanya adalah orang terpandang di antara saudara-saudara itu. (TB)[12]
Tetapi Paulus dengan tegas berkata, bahwa tidak baik membawa serta orang (Yohanes Markus) yang telah meninggalkan mereka di Pamfilia dan tidak mau turut bekerja bersama-sama dengan mereka. (TB)[13]

Paulus bersikeras tidak mau membawa Markus pergi bersama sehingga menimbulkan perpecahan antara Paulus dan Barnabas, tetapi di kemudian hari Paulus berbaikan dengan Yohanes Markus dan dibantu ketika Paulus dipenjara.[14] Dalam suratnya kepada Timotius (2 Timotius 4), Paulus menulis:

"Jemputlah Markus dan bawalah ia ke mari, karena pelayanannya penting bagiku."[15]

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Willi Marxsen. Introduction to the New Testament. Pengantar Perjanjian Baru: pendekatan kristis terhadap masalah-masalahnya. Jakarta:Gunung Mulia. 2008. ISBN 9789794159219.
  2. ^ John Drane. Introducing the New Testament. Memahami Perjanjian Baru: Pengantar historis-teologis. Jakarta:Gunung Mulia. 2005. ISBN 9794159050.
  3. ^ John Arthur Thomas Robinson (1919-1983). "Redating the New Testament". Westminster Press, 1976. 369 halaman. ISBN 10: 1-57910-527-0; ISBN 13: 978-1-57910-527-3
  4. ^ Kisah Para Rasul 15:3 - Sabda.org
  5. ^ Kisah Para Rasul 15:8–9 - Sabda.org
  6. ^ a b c The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.
  7. ^ Kisah Para Rasul 15:11 - Sabda.org
  8. ^ Kisah Para Rasul 15:15 - Sabda.org
  9. ^ Kisah Para Rasul 15:16 - Sabda.org
  10. ^ Kisah Para Rasul 15:17 - Sabda.org
  11. ^ Kisah Para Rasul 15:18
  12. ^ Kisah Para Rasul 15:22 - Sabda.org
  13. ^ Kisah Para Rasul 15:38 - Sabda.org
  14. ^ The Nelson Study Bible. Thomas Nelson, Inc. 1997
  15. ^ 2 Timotius 4:11

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]